Jumat, 23 Januari 2015

Tertekan Rasa Pusing






Tertekan Rasa Pusing



Ketika responsi matakuliah tiba ya beginilah ekspresi Mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang terinjak rasa pusing, ada yang menengok kekiri ingin beranjak ke Masjid mencari pencerahan, yang melamun juga ada, yang tidur mencari pencerahan dalam mimpi juga ada, pasrah dengan takdir juga ada, yang rajin belajar lebih banyak daripada yang tidur,hehe ya beginilah ekspresi dan bagaimana Mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA menghadapi responsi matakuliah.

Jumat, 07 Maret 2014

Coming soon TEBAS 2014

TEBAS (the best annual multimedia show) hadir kembali di tahun 2014 ini,
join us
TEBAS adalah event tahunan KOMA komunitas multimedia Amikom Yogyakarta (www.amikom.ac.id)
yang bersifat nasional katagori yang dilombakan adalah Photography contest, Battle of Poster, Indie Movie competition, bersifat pelajar&umum.

Film Animation Indonesia Battle of Surabaya The Best Relise On Theater

Film Animation Indonesia Battle of Surabaya The Best Relise On Theater




Animated film " Battle of Surabaya ( BOS ) " was awarded International . Film by the animation studio owned STMIK Amikom , the MSV Pictures , won awards at the International Movie Trailer Festival ( IMTF ) in 2013 for the category of People's Choice Award .The movie trailer movie trailers won over hundreds of 20 countries like USA , UK , Spain , France , and Australia . Festival IMTF followed 246 movie trailers from various countries . " Battle of Surabaya " selected 6,580 anime fans . The film excels 1,869 sound of his nearest rival " The Two Pamelas " produced U.S. .Executive Producer BOS , M. Suyanto , admitted , the animated film extraordinary acclaim in the international world .Film " Battle of Surabaya " is the film adaptation of the background battle 10 November 1945 in Surabaya . The film tells the story of the journey of a child who is a shoeshine named Moses . Along the way, Moses became a courier letter liaison between fighters and militants . Battle of Surabaya tells Moses that the ego trip of being a hero in the battle at the beginning of independent Indonesia .According to Suyanto , the film wanted a story that everyone can be a hero in his own way . Because of that, a character in the film is not a super hero . BOS experienced figure in the process of becoming a hero is told that it can be replicated in real life .BOS plotline wear plot adapted from Hollywood movies . Making BOS take up to two years with the involvement of 70 animators . The film is targeted to be aired around August this year .Here are the details and trailer Film Animation Battle of Surabaya :




Genre: Animation
Cast: Musa, Yumna, John Wright, Yoshimura, dll
Directors: Aryanto Yuniawan
Writer: M.Suyanto & Aryanto Yuniawan
Producer: Hery Soelistio, Adi Djayusman
Studio: MSV Pictures

Selasa, 27 Agustus 2013

Penilaian STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Menurut pribadi saya sendiri STMIK AMIKOM YOGYAKARTA itu mahasiswa / mahasiswinya ramah-ramah, lokasinya strategis di pinggir jalan raya mudah untuk di cari, gedungnya ungu unyu-unyu, perangkat ITnya juga lengkap membantu untuk berprestasi dosen maupun mahasiswa, mempunyai chanel TV sendiri,Radio, tempat parkir yang luas, pengelolaan parkirnya juga bagus, kendaraan bermotor yang tidak berSTNK tidak boleh masuk, lebih dan kurangnya saya belum tau :), yang pasti saya bangga bisa masuk dan menjadi mahasiswa di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Karya Inovasi - Seni dalam Fotografi Tidak Harus Mahal

Dengan seiring perkembangan zaman dan teknoligi dunia fotografi mulai di kenal berbagai tingkatan usia, Keasikan menciptakan sebuah seni atau mengabadikan perjalanan hidup hampir setiap orang mempunyai alat yang di sebut "Kamera", Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Kamera ada 3 jenis yaitu kamera jenis film, kamera palaroid, dan kamera digital.


Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kamera jenis digital yaitu kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yuuk langsung aja...

Kamera DSLR banyak di gemari oleh berbagai
tingkatan usia muda maupun tua, berbagai jenis, merk, dan seri telah di produksi dengan perkembangan teknologi modern, berbagai harga dan berbagai kualitas.
Bicara tentang seni dalam dunia fotografi mungkin tidak asing lagi bagi temen-temen, Foto lenscape/pemandangan/panorama , Macro, Human Interest, Arsitektur, Model bisa di explor tanpa kamera mahal kok, ya memang kamera DSLR yang harganya mahal menjamin kualitas foto yang bagus juga, tetapi apa daya kalo kita tidak bisa menggunakannya dengan maksimal?.
 Oke,di rumah saya punya kamera DSLR juga kebetulan juga hoby saya fotografi asal saya dari Gunungkidul jadi ngikut di Gunungkidul Photography gitu, di sana saya dapat banyak ilmu, saya pengguna Canon EOS 1100D dan saya tidak minder, kenapa saya memilih kamera tersebut? karena itu adalah kamera DSLR yang agak miring harganya, mau lihat hasilnya? nanti dulu hehe, pada dasarnya kamera DSLR itu ada tiga titik dasar yang harus di kuasai yaitu Shotter Speed, Diafragma/Bukaan di kamera berlambangkan F, dan ISO. kita bahas sekalian ya?

Penampakan tampilan menu setting Canon Eos 1100D:


Dari Shotter Speed adalah kecepatan kamera menangkap suatu objek di kamera biasanya muncul 1", 1/80 atau 1/125 ya itu shotter speed, lebih rendah kecepatannya semakin lama menangkap suatu objek dan semakin terang, tetapi hindari getaran pada kamera dan objek bergerak akan mempengaruhi ketajaman pada foto/kabur, sebaliknya jika memfoto objek bergerak sebaiknya kecepatanya di atas 1/100 semakin keatas semakin objek tidak kabur tetapi semakin tinggi kecepatannya semakin redup. 

Next Diafragma/Bukaan/F nah ini biasanya mempengaruhi lebar tipisnya titik focus/ketajaman foto, Semakin kecil nominal F nya semakin terang tetapi titik ketajaman fotonya semakin tipis, biasanya jika menggunakan bukaan/Fnya semakin kecil, beckground menjadi tambah blur/ biasa di sebut bokeh, Sebaliknya jika memakai nominal besar titik ketajaman jadi lebih longgar tetapi semakin redup.

kemudian ISO nah ISO ini adalah pembantu penyesuaian gelap terangnya dan kualitas foto, Semakin tinggi
ISOnya semakin terang, tetapi semakin rendah kualitasnya, biasanya jika memakai ISO tinggi terdapat bintik-bintik putih gangguan pada foto yang di sebut Nois, dan sebaliknya jika memakai ISO rendah kualitas semakin bagus tetapi semakin redup.
Nah sekarang jika sudah menguasai tiga fungsi dasar tersebut apapun merk kameranya tidak usah ragu untuk mengeksplor sebuah foto... oke langsung aja saya perlihatkan penampakan karya inovasi saya:


EMBUN PAGI

Exif : 
Canon EOS 1100D
ISO      : 100
Shotter  : 1/80
F           : 14
Croping sedikit PS CS4

MENCARI MINUM



Exif:
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.11
1/400sec

 LALAT STANDING



Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 800
F.6.4
1/125sec

SUNSET

Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.5.6
1/60sec


SUNSET 2




Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.10
1/100sec


PAGI YANG INDAH



Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.9.0
1/125sec


Pantai Sepanjang Pagi Hari


Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.22
0.8"sec



Pantai Sepanjang Pagi Hari 2




Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.22
0.8"sec

PANTAI WEDIOMBO SUNSET




Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.22
1"sec


                                                     PANTAI WEDIOMBO SUNSET 2 


Exif :
Canon Eos 1100D
ISO 100
F.22
1"sec

Belajar di sini tidak harus mahal kan? belajar fotografi itu menyenangkan, bekal kamera Canon Eos 1100D bisa mengeksplor banyak foto yang lumayan lah hasilnya, tidak harus kursus... 
Sekian karya inovasi dari saya, dan mudah mudahan bermanfaat :)